Tuesday, June 19, 2007

Tips hemat minyak goreng adalah dengan 3 M + M

-Mengukus
-Merebus
-Menumis

-Makan saja mentah2 (xixixixi..... maaabh...)

Si mBah (tumben) Bijak

[paijo mencoba memasukkan link-link yang bermanpaat dalam tulisan ini, silahkan klik dan nikmati kejutannya, halah apaan coba]



Mbah: Assalamu'alaikum. Jo, ngapain kamu melamun2 sendirian di sini? (kang komen: emang ada ngelamun rame2 ya?)

Paijo: (nengok). Wa'alaikumsalam warrahmatullah. Eh mbah, iya nih Ijo lagi sedih

Mbah: Sedih kenapa kalau boleh mbah tahu?

Paijo: Iya mbah, Ijo sedih karena Ijo masih belum bisa cari uang (kang komen: di bank kan banyak jo)

Mbah: jadi kamu sedih cuma karena itu aja?

Paijo: sebenarnya bukan karena uangnya mbah.... tapi karena apa yang Ijo bisa lakukan dengan uang itu (kang komen: pasti maksudnya untuk biaya nikah deeech)

Mbah: (melongo) Maksudnya?

Paijo: maksud Ijo. Ijo sedih sekali karena sampai detik ini Ijo belum bisa menyumbang banyak untuk saudara-saudara Ijo yang kesusahan: ditimpa musibah, gak punya uang untuk berobat, dililit hutang, gak punya uang untuk nikah (Kang komen: tuh kan UUD: Ujung-Ujungnya Djodoh). Lalu, jangankan untuk makan, untuk masak saja sulit.

Mbah: Lho, masak kan tinggal masak Jo. Piye kamu nih.

Paijo: Lha wong minyak goreng dan minyak tanahnya mahal.... gimana mau masak.

Mbah: Hmm... begitu ya Jo. Mbah sih kebetulan senangnya makan salad (kang komen: halah gaya Lalab aja dibilang salad and emangnya mbah masih bisa ngunyah. Jwb mbah: kualat kamu men).

Paijo: hubungannya dengan pertanyaan Ijo?

Mbah: ya, karena banyak makan salad dan buah2an mbah hemat minyak goreng. Gigi kuat dan badan sehat. Terus, minyak gorengnya mbah daur ulang kalau gak kepake.

Paijo: hah? daur ulang? Wah, apa mbah iki ikut2an mengolah minyak bekas pake "HHOO" (maksudnya paijo: hidrogen peroksida) ya?

Mbah: Husss, ngawur! Mbah ngedaur ulang minyak itu buat minyak rambut kok.... (kang komen: pantesan rambutnya agak kriwel2 gak keruan)

Paijo: (gubrag, gubrag, gubrag) -_-' (kalau minyak gorengnya bekas goreng ikan asin gimana)

Mbah: Oh ya, terkait dengan kesedihan kamu sebelumnya. Sebenarnya kamu tidak perlu sedih. Walaupun kamu belum bisa menghasilkan uang dan membantu orang-orang yang sedang kesusahan kamu bisa membantu dengan cara yang lain kan. Gak harus Uang. Dengan tenaga, dengan tulisan, dengan doa, dengan meneruskan informasi yang kamu tahu, dan dengan apa saja yang kamu punyai. Kalau kamu punya kesehatan kamu juga bisa membantu orang dengan kesehatan itu lho.

Paijo: (menyeringai bodoh) maksudnya?

Mbah: Kalau kamu sehat kan kamu bisa mendonorkan darah kamu, suara kamu, atau minimal tenaga dan pikiran kamu (ide). Gitu Jo. Ngerti kan maksud mbah.

Paijo: (semangat) Iya.... iya mbah... ngerti

Mbah: Apa coba?

Paijo: Kalau paijo sehat paijo bisa mendonorkan darah, donor suara dengan menyayikan nasyid untuk orang-orang yang dirundung duka atau nikahan (kang komen: untuk yang terakhir sepertinya jangan deh Jo, nanti mereka tambah berduka).

Mbah: (dalam hati: tumben ngerti kamu Jo), Bagus! Lalu apa lagi?

Paijo: Mmmh.... kalau tenaga, Ijo sih gak kuat-kuat amat. Jadi paling yang bisa Ijo lakukan adalah bantuin Ibu nyapu, ngepel, dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Waktu itu Ijo mau ikut bantu Ibu masak. Tapi Bune malah teriak-teriak dan melarang. Mungkin Bune sudah belajar dari pengalaman sebelumnya :-D Padahal, niat Ijo kan mulia. Nanti kalau istri Ijo lagi gak bisa masak, bisa Ijo masakin :-p (kang komen: UUD lagi deh)

Mbah: Lalu donor suara itu juga bukan hanya nyanyi lho. Membacakan buku juga bisa jadi amal.

Paijo: Maksudnya?

Mbah: Iya, kalau ada orang tuna netra, kamu bisa meminjamkan matamu dengan membaca buku untuk mereka. Atau kalau kamu bisa ngetik, kamu juga bisa mengetik buku untuk mereka.

Paijo: Lho mereka kan tidak bisa membaca mbah?

Mbah: Khan ada spic rekoknayser (maksud si mbah: "text to speech recognizer": software yang bisa mengubah tulisan menjadi suara atau sebaliknya)

Paijo: ooooh

Mbah: Begitu Jo. Jadi peluang beramal dan membantu orang itu banyak. Bukan hanya uang saja. Ngerti ya sekarang ya.

Paijo: Iya mbah, tapi biar bagaimana pun hati Ijo miris, ketika melihat ada orang yang membutuhkan Ijo ndak bisa bantu

Mbah: Rejeki setiap makhluk sudah diatur Allah Jo. Adapun cobaan. Itu datang kepada siapa saja dalam bentuk yang bermacam-macam. Jika dihadapi dengan sabar, insyaAllah, akan menerima pahala yang besar dari Allah. Udah... sekarang kamu belajar yang rajin. Suatu saat nanti insyaAllah kamu mendapat giliran untuk beramal dengan harta. Sekarang, biarlah giliran-giliran hamba-hamba Allah yang lain.

Paijo: Iya mbah.... makasih atas nasehatnya

Mbah: Nah, sekarang kamu mau beramal gak?

Paijo: Mau... mbah.. mau...

Mbah: Kebetulan mbah pegel nih, pijitin ya.... (kang komen: jangan2 mbah tadi ngomong panjang lebar biar si Paijo mau mijetin doang, jwb mbah: hehehehe)


Beberapa links tambahan:
Hemat energi
Tips hemat energi dalam mengendarai mobil
Tips hemat listrik
Naik sepeda ke kantor yuk

E-book kumpulan doa dalam Al Quran dan Sunnah
Situs kumpulan doa dalam bahasa Inggris (Hisnul Muslim)

Friday, June 08, 2007

Mbah Gaul


Paijo: Mbah, kulo sepertinya sedang sakit, tapi kulo ndak tahu sakit apa ini mbah?

Mbah: Coba gimana gejalanya le?

Paijo: Kok le si mbah emangnya lele

Mbah: Cape deeh, maksudnya tole gitu lho...

Paijo: Eh ya mbah, kembali ke leptop

Mbah: Halah apa itu leptop

Paijo: Plis deh mbaah, maksudnya kembali ke pokok permasalahan. Sekarang ini ada satu orang yang sering buat Paijo deg2an. Kalau denger namanya pai jadi deg2an, kalau dapat surat dari orang itu pai jadi deg2an, kalau denger suaranya pai jadi lemes, kalau lihat wajahnya tambah deg2an. Pai kenapa ya mbah?

Mbah: Oooh itu... makannya le, kamu itu ya.....

Paijo: (serius)

Mbah: Kalau Punya Hutang dilunasi segeraaaa dong! Sebel deh...

Paijo: (tercengang) Ha? (dalam hati: ini mbah gaul banget)
Lalu paijo berkata:
Kayaknya gak deh mbah, perasaan pai ndak punya hutang.
Tapi anehnya walaupun Pai selalu deg2an. Pai malah ingin dengar namanya, dapat surat darinya, dengar suaranya, sama melihat wajahnya. Piye ki mbah?

Mbah: Oalah, gampang itu... sekarang mbah tahu

Paijo: (serius) Iya mbah? Kenapa mbah? Mbah punya obatnya?

Mbah: Coba kamu ke hutan di sebelah kulon sana

Paijo: Terus mbah? (semangat)

Mbah: Terus disitu ada kebunnya wakijan

Paijo: Lalu... lalu...

Mbah: Nah, coba kamu pungut semua umbi2an yang ada di sana

Paijo: Terus mbah?

Mbah: Terus nanti kasihin ke mbah

Paijo: Ng.... (mulai ragu) terus?

Mbah: Nanti mbah buat ramuannya

Paijo: Ng..... iya mbah (dalam hati: pai mencium sesuatu yang tidak beres nih, selain bau badan pai sendiri)

Mbah: Iya, nanti mbah buat ramuannya

Paijo: apa sih mbah dari tadi ramuan2 terus?

Mbah: ramuan.... TAPEEEE DEEEEH , hahahaha

Paijo: (merengut) mbah, hiks... teganya dirimu

Mbah: Alah le, gitu aja nangis....

Paijo: Habis mbah gak serius

Mbah: iya deh mbah serius sekarang, tadi gimana ceritanya??

Paijo: ABCDE mbah

Mbah: apa itu ya?

Paijo: Aduuh mBaah Capeee Deeh Eke


Tamat....
jangan sekali-sekali minta cerita ini disambung
saya udah bener-bener cape (deh)

ttd
Paijo S.Hut
Semboyan:
sabar-sabar dan urut-urut dada
walaupun berdebar-debar yang penting ketemu juga (idih apaan sih)