Saturday, July 01, 2006

Lagu-lagu sesat tidaklah sesat: "sebuah argumen"

Berikut bantahan dari postingan sebelumnya (http://ceritanyapaijo.blogspot.com/2006/07/lagu-lagu-yang-sesat.html)

1. "Balonku ada 5... rupa-rupa warnanya... merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru...
meletus balon hijau, dorrrr!!!" Perhatikan warna-warna kelima balon tsb., kenapa tiba2 muncul warna hijau ? Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5 !

Bantahannya:
Tergantung di TK mana anda belajar menyanyi lagu itu. Syair yg benar adalah, Hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru... gitu... Jadi jumlahnya ya bener 5 :)

2. "Aku seorang kapiten... mempunyai pedang panjang... kalo berjalan prok..prok..prok... aku seorang kapiten!" Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait
kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi). Harusnya dia tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi :
"mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang)... kalo berjalan prok..prok..prok.."
nah, itu baru klop! jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi :
"mempunyai pedang panjang... kalo berjalan ndul..gondal..gandul.. atau srek.. srek.. srek.." itu baru sesuai dg kondisi pedang panjangnya!

Bantahan:
Ini bukan inkonsistensi, tapi pengarang lagunya ingin menggambarkan si
kapiten secara keseluruhan. Dari apa yang dia punya, sampai bagaimana dia
berjalan... Yah, gitu deh kata pengarangnya :P

3. "Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok gigi.. habis mandi
ku tolong ibu.. membersihkan tempat tidurku.."

Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur. Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!

Bantahan:
Nah, kali ini si pengkritik yg gak konsisten. Kalo mau diikutin alurnya,
harusnya juga gak langsung mandi dong setelah bangun tidur.. Buka baju
dulu, baru mandi...

4. "Naik-naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi sekali.. kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon cemara..2X"

Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau ngapain, bisanya cuma nolehke kiri ke kanan aja, gak maju2!

Bantahan:
Wah, justru ini yang namanya strategi pengalihan issue yg tepat sekali bagi anak2,... Karena dengan melihat ke kanan dan kiri, anak2 lupa akan capeknya nanjak gunung...

5. "Naik kereta api tut..tut..tut.. siapa hendak turut ke Bandung.. Surabaya.. bolehlah naik dengan naik percuma.. ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama"

Nah, yg begini ini yg parah! mengajarkan anak-anak kalo sudah dewasa maunya gratis melulu. Pantesan PT KAI rugi terus! terutama jalur Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya!

Bantahan:
Lhooo.. gak tau ceritanya ya? Ini lagu memang khusus dibuat waktu PT KAI (dulu masih PJKA) lagi promosi jalur Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya, jadi waktu itu emang boleh naik dengan percuma. Duh, belajar sejarah kek sedikit...

6. "Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi.. bersiul2 sepanjang hari dg tak jemu2.. mengangguk2 sambil bernyanyi tri li li..li..li..li..li.."

Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak2 akan realita yg sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit..cuit! kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang, bukan burung!

Bantahannya:
Nggak juga. Nggak ada satu orang pun yg bisa niruin suara burung. Malah trilili sebenernya membesarkan hati anak sekaligus mengajarkan mereka berlatih melafalkan huruf R sehingga gak cadel... Cuit cuit mah suara cowok nyiulin cewek lewat...

7. "Pok ame ame.. belalang kupu2.. siang makan nasi, kalo malam minum susu.."

Ini jelas lagu dewasa dan untuk konsumsi anak2! karena yg disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil. Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem ya minum susu!

Bantahannya:
Anak kecil umur berapa bulan dulu? Kalo udah setahun kan udah makan
nasi...

8.Waktu gw seminar kesulitan belajar pada anak dikasih contoh lagu "nina bobo oh nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk"

menurut psikolog: jadi sekian tahun anak2 indonesia diajak tidur dgn lagu yg "mengancam"

Bantahan:
Enggak kok... Bukan "anak2" yang diancam, cuman si Nina aja.

9.Bintang kecil dilangit yg biru...(Bintang khan adanya malem, lah kalo malem bukannya langit item?)

Bantahan:
Nggak, keliatannya emang item, tapi langit sebenarnya tetap biru...

10.Ibu kita Kartini...harum namanya.(Namanya Kartini atau Harum?)

Bantahan:
Salah besaaarrr... Harusnya: Ibu kita Kartini Putri Sejati. Putri Indonesia Harum Namanya...
Jadi jelas, Ibu kita Kartini itu Putri Sejati. Putri Indonesia yang harum namanya...

11.Pada hari minggu..naik delman istimewa kududuk di muka.(Nah,gak sopan
khan..)

Bantahan:
Kenapa gak sopan? Malah sejak dini anak2 udah diajarkan tentang diksi (pemilihan kata) untuk menciptakan rima yg baik dalam lagu. Pilih kata "depan" sih bisa aja, tapi "muka" juga nggak salah. Biar sinkron sama rima sebelum dan sesudahnya:

Pada hari minggu kuturut ayah ke kotA
Naik delman istimewa kududuk di mukA
Kududuk samping Pak Kusir yang sedang bekerjA
Mengendali kuda supaya baik jalannyA

12.Cangkul-cangkul,cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun kita...
(nanem jagung aja ngapain cangkul dalem2? emangnya mau bikin sumur...)

Bantahan:
Justru cangkul yang dalam sekalian, biar kalo nggak jadi nanem jagung,
bisa dijadiin kolam renang. Itu namanya multifungsi dan berorientasi ke
depan...

3 comments:

WeSy 'CiCi' said...

lucu!!!
wekekekkk *ketawa ngakak*

bagi info said...

Mungkin bukan SESAT kali ya, apa ya... hmmm.. mungkin salah kaprah saja atau keliru... nilai rasanya agak BERAT kalau pakai istilah SESAT. He3x

Anonymous said...

Wakakaka, terima kasih atas koreksinya, sebenarnya judul bombastis ini cuma buat menarik atensi aja sih :p